Kamis, 28 Februari 2013

Belajar Mengucapkan “Saya Tidak Tahu”



Belajar Mengucapkan “Saya Tidak Tahu”

Al Ustadz Muhammad Umar As Sewed

Disamping golongan pengingkar sunnah yang menolak hadits-hadits shahih dengan akal dan hawa nafsunya, adapula golongan yang “sok tahu”. Mereka berbicara tanpa ilmu. Di antara mereka ada yang mengatakan bahwa Dajjal akan keluar dari segitiga bermuda, Dajjal adalah Amerika karena memandang dengan sebelah mata, Ya’juj dan Ma’juj adalah pasukan mongol, dan lain-lain.

Maka pada edisi kali ini akan kami bawakan dalil dan ucapan para shahabat dan ulama’ yang membimbing kta untuk belajar mengatakan “tidak tahu” terhadap hal- hal yang memang tidak diketahui, apalagi pada perkara-perkara yang ghaib yang tidak ada perincian dan penjelasannya dari Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Allah Tabaroka wata’ala berfirman,

وَلا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولا
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya akan dimintai pertanggung- jawabannya” (Al-Isra:36)

Dalam ayat tersebut Allah Subhanahu Wata’ala mengajarkan pada kita agar tidak berbicara tentang sesuatu kecuali dengan ilmu. Apalagi jika masalah itu berkaitan dengan Dzat Allah, perbuatan Allah, nama-nama dan sifat-sifatNya, ataupun perkara-perkara yang belum terjadi dan yang akan datang seperti tanda-tanda hari kiamat, hari kebangkitan, hisab, surga dan neraka, ataupun yang selainnya.
Dalam masalah-masalah tersebut, kita tidak mungkin bisa mengetahuinya dengan panca indera atau akal kita. Kita hanya mengetahui sebatas apa yang diberitakan dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits yang shahih sesuai dengan apa yang dipahami oleh para shahabat Radhiyallahu ‘Anhum.

Muadz Bin Jabbal Radhiyallahu ‘Anhu ketika ditanya oleh Rasulullah Sholallahu ‘Alahi Wasallam tentang sesuatu yang tidak diketahui, maka beliau menjawab, “Allahu wa Rasuluhu a’lam”.

Disebutkan dalam satu hadits yang diriwayatkan oleh Mu’adz Bin Jabal Radhiyallahu ‘Anhu. Ketika Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wasallam berkata pada Muadz:

(( أَتَدْرِي مَا حَقُّ اللهِ عَلَى العِبَادِ ؟)) قَالَ : اللهُ وَرَسُوْلُهُُ أَعْلَمُ. قَالَ (( أَنْ يَعْبُدُوْهُ وَلاَ يُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا )) ثُمَّ قَالَ (( أَتَدْرِي مَا حَقُّ العِبَادِ عَلَى اللهِ إِذَا فَعَلُوا ذَلِكَ ؟ أَنْ لاَ يُعَذِّبَهُمْ ))
“Ya Muadz tahukan engkau apa hak Allah di atas hambaNya? Muadz menjawab: Allah dan RasulNya lebih tahu”. Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Hak Allah di atas hambaNya adalah agar mereka beribadah kepadaNya dan tidak mempersekutukanNya dengan sesuatu apapun”. Kemudian Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wasallam berkata lagi, “Tahukah engkau apa hak mereka jika telah menunaikannya? Muadz menjawab: Allah dan RasulNya lebih tahu” Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, Allah tidak akan mengadzab mereka.” (HR. Al Bukhari no 5967 dan Muslim no. 30)

Ini menunjukkan adab seorang shahabat ketika ditanya dengan sesuatu yang tidak dia ketahui, mereka mengatakan “Allah dan RasulNya lebih tahu” [1]

Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wasallam sendiri pun diajarkan oleh Allah Subhanahu Wata’ala untuk menjawab”Allahu a’lam” ketika ditanya tentang ruh, karena itu urusan Allah. Allah berfirman,

وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الرُّوحِ قُلِ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا أُوتِيتُمْ مِنَ الْعِلْمِ إِلا قَلِيلا
“Dan mereka bertanya kepadamu tentang urusan ruh. Katakanlah: Ruh itu termasuk urusan Rabbku, dan tidaklah kalian diberi pengetahuan melainkan sedikit.” (Al- Isra:85).

Maka Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wasallam tidak malu untuk mengatakan “tidak tahu” pada perkara-perkara yang memang Allah tidak turunkan ilmu kepadanya. Atau beliau menunda jawabannya hingga turun jawaban dari Allah Subhanahu Wata’ala.

Hikmah dari jawaban-jawaban beliau Sholallahu ‘Alaihi Wasallam ini adalah: kaum Yahudi dan Musyrikin mengetahui betul bahwa Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wasallam tidak mengucapkan dari hawa nafsunya, melainkan dari wahyu Allah yang diturunkan kepadanya. Jika ada keterangan wahyu dari Allah beliau jawab, dan jika tidak maka Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wasallam menundanya.

Imam Asy-Sya’bi Rahimahullah pernah ditanya dalam suatu masalah. Beliau menjawab, “Saya tidak tahu”. Maka si penanya heran dan berkata, “Apakah kamu tidak malu mengatakan “tidak tahu”, padahal engkau adalah ahlul fiqh negeri Iraq?” Beliau menjawab, “Tidak, karena para malaikat sekalipun tidak malu mengatakan tidak tahu, ketika Allah tanya:

أَنْبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَؤُلاءِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
“Sebutkan kepadaKu nama benda-benda itu jika kamu memang benar!” (Al- Baqoroh:31).

Maka para malaikat menjawab:

قَالُوا سُبْحَانَكَ لا عِلْمَ لَنَا إِلا مَا عَلَّمْتَنَا إِنَّكَ أَنْتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ
“Mereka menjawab: Mahasuci Engkau, tidak ada ilmu bagi kami selain dari apa yang telah engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”(Al- Baqoroh:32)

(Lihat ucapan Imam Asy-Sya’bi dalam Jami’ Bayanil ‘Ilmi wa Fadhili (2/51) melalui Hilyatul ‘Alimi al-Mu’alim karya Salim bin Ied Al-Hilali).

Dakwah ini adalah menyampaikan apa yang Allah turunkan dan apa yang Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wasallam jelaskan. Bukan buatan sendiri, berpikir sendiri, atau memberat-beratkan diri dengan sesuatu yang tidak ada ilmu padanya. Allah berfirman,

قُلْ مَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُتَكَلِّفِينَ إِنْ هُوَ إِلا ذِكْرٌ لِلْعَالَمِينَ وَلَتَعْلَمُنَّ نَبَأَهُ بَعْدَ حِينٍ
“Katakanlah (hai Muhammad): Aku tidak meminta upah sedikitpun kepada kalian atas dakwahku, dan bukanlah aku termasuk orang-orang yang mengada-adakan (memaksakan diri). Al-Qur’an ini tidak lain hanyalah peringatan bagi semesta alam. Dan sesungguhnya kalian akan mengetahui (kebenaran) berita Al-Qur’an setelah beberapa waktu lagi.” (Shaad:86-88)

Karena ayat inilah Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘Anhu marah ketika ada seseorang yang berbicara tanda-tanda hari kiamat dengan tanpa ilmu. Beliau Radhiyallahu ‘Anhu berkata,”Barangsiap a yang memiliki ilmu maka katakanlah! Dan barangsiapa yang tidak memiliki ilmu maka katakanlah“Allahul A’lam!” Karena sesungguhnya Allah telah mengatakan pada nabiNya: Katakanlah (hai Muhammad): Aku tidak meminta upah sedikitpun kepada kalian atas dakwahku, dan bukanlah aku termasuk orang- orang yang mengada-adakan (memaksakan diri).” (Atsar riwayat Ad-Darimi juz 1/62; Ibnu Abdil Barr dalam Jami’ Bayaanil Ilmi juz 2/51; Baihaqi dalam Al-Madkhal no 797; Al Khatib Al Baghdadi dalam Al Faqiih wal Mutafaqih; melalui nukilan Hilyatul Alimi Al-Mu’allim, hal 59)

Demikian pula Abu Bakar Shidiq Radhiyallahu ‘Anhu ketika ditanya tentang tafsir suatu ayat yang tidak beliau ketahui, beliau menjawab, ” Bumi mana yang akan aku pijak, langit mana yang akan menaungiku, mau lari kemana aku atau apa yang akan aku perbuat kalau aku mengatakan tentang ayat Allah tidak sesuai dengan apa yang Allah kehendaki” (Atsar riwayat Ibnu Abdil Barr dalam Jami’ Bayanil ‘Ilmi, juz 2/52; Baihaqi dalam Al-Madkhal no 792; lihat Hilyatul ‘Alimi Al-Mu’allim, hal 60).

Diriwayatkan ucapan yang semakna dari Ali Bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘Anhu, dan juga dinukilkan dari para shahabat oleh para ulama setelahnya seperti Maimun Bin Mihran, Amir Asy-Sya’bi, Ibnu Abi Malikah, dan lain-lain. (lihat sumber yang sama halaman 60)..

Pernah Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu ditanya tentang satu masalah, kemudian beliau menjawab, “Aku tidak mempunyai ilmu tentangnya” (padahal saat itu beliau sebagai khalifah -red). Beliau berkata setelah itu, “Duhai dinginnya hatiku” (3X). Maka para penanya berkata kepadanya, “Wahai Amirul Mukminin apa maksudmu?”. Ali Bin Abi Thalib menjawab, “Yakni dinginnya hati seseorang ketika ditanya tentang sesuatu yang tidak ia ketahui”. Kemudian ia menjawab, “Wallahu A’lam”.(Riwayat Ad-Darimi 1/62-63; Al Khatib dalam Al-Faqih wal Mutafaqih, juz 2 hal 71; Baihaqi dalam Al-Madkhal no 794 dari jalan yang banyak. Lihat Hilyatul ‘Alimi Al-Mu’alim hal 60).

Kejadian yang sama juga terjadi pada Ibnu Umar Radhiyallahu ‘Anhu ketika beliau ditanya, “Apakah bibi mendapat warisan?”. Beliau menjawab saya tidak tahu. Kemudian si penanya berkata, “Engkau tidak tahu dan kamipun tidak tahu, lantas…?”. Maka Ibnu Umar Radhiyallahu ‘Anhu berkata, “Pergilah kepada para Ulama di Madinah, dan tanyalah kepada mereka”. Maka ketika dia (si penanya -red) berpaling, dia berkata, “Sungguh mengagumkan Abu Abdirrahman (Yakni Ibnu Umar Radhiyallahu ‘Anhu) ditanya sesuatu yang beliau tidak tahu, beliau katakan: Saya tidak tahu”. (Riwayat Ad-Darimi 1/63; Ibnu Abdi Abdi Barr dalam Jami’ Bayanil ‘Ilmi; Al-Khatib dalam Al-Faqih wal Mutafaqih juz 2 hal 171-172; Al-Baihaqi dalam Al- Madkhal, 769. Lihat Hilyatul ‘Alimi Al-Mu’allim ha 61).

Datang seseorang kepada Imam Malik Bin Anas Rahimahullah, bertanya tentang satu masalah hingga beberapa hari beliau belum menjawab dan selalu mengatakan “saya tidak tahu”. Sampai kemudian orang itu datang dan berkata, “Wahai Abu ‘Abdillah, aku akan keluar kota dan aku sudah sering pulang pergi ke tempatmu (yakni meminta jawaban)”. Maka Imam Malik menundukkan kepalanya beberapa saat, kemudian mengangkat kepalanya dan berkata, “Masya Allah Hadza, aku berbicara adalah untuk mengharapkan pahala. Namun, aku betul-betul tidak mengetahui apa yang kamu tanyakan.” (Riwayat Abu Nu’aim dalam Al-Hilya, 6/323; Ibnu Abdil Barr dalam Jami’ Bayanil Ilmi 2/53; Baihaqi dalam Al-Madkhal no 816; Al-Khatib dalam Al-Faqih wal Mutafaqih 2/174; lihat Hilyatul ‘Alimi al Mu’allim, ha 63).

Dari beberapa ucapan di atas, kita diperintahkan untuk menyampaikan apa yang kita ketahui dari Al-Qur’an dan As-Sunnah, dan dilarang untuk berbicara pada sesuatu yang tidak kita ketahui. Sebagai penutup kita dengarkan nasehat seorang Ulama’ sebagai berikut:

“Belajarlah engkau untuk mengucapkan ‘Saya tidak tahu’. Dan janganlah belajar mengatakan ’saya tahu’ (pada apa yang kamu tidak tahu -red), karena sesungguhnya jika engkau mengucapkan ’saya tidak tahu’ mereka akan mengajarimu sampai engkau tahu”. Tetapi jika engkau mengatakan ‘tahu’, mereka akan menghujanimu dengan pertanyaan hingga kamu tidak tahu”. (Jami’ Bayanil ‘Ilmi 2/55 melalui nukilan Hilyatul ‘Alim Al-Mu’allim, Salim Bin Ied Al-Hilaly, hal 66)

Perhatikan pula ucapan Imam Asy-Sya’bi Rahimahullah, “Kalimat ’saya tidak tahu’ adalah setengah ilmu”. (Riwayat Ad-Darimi 1/63; Al-Khatib dalam Al-Faqih Wal Mutafaqih juz 2/173; Baihaqi dalam Al-Madkhal no 810. Lihat Hilyatul ‘Ilmi Al- Mu’allim ham 65)

Maka kalau seseorang ’sok tahu’ tentang sesuatu yang tidak ada ilmu padanya, berarti bodoh di atas kebodohan. Yakni bodoh tentang ilmunya dan bodoh tentang dirinya.

wallahu a’lam.

Footnote :
[1] Jawaban di atas di ucapkan jika pertanyaanya berkaitan dengan masalah syari’at. Namun jika masalahnya berkaitan dengan masalah taqdir dan sejenisnya, jawabanny cukup dengan “Wallahul A’lam”. Karena Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wasallam sendiripun tidak mengetahuinya. (Demikianlah yang kami dapatkan dari Syaikh Utsaimin dari majelisnya)

Sumber: Buletin Dakwah Manhaj Salaf edisi 74/tahun II

Jangan Tidur Dengan Lampu Menyala !



Jangan Tidur Dengan Lampu Menyala !

Para ilmuwan menemukan bahwa tubuh perlu suasana gelap dalam menghasilkan zat kimia pelawan kanker. Bahkan ketika menyalakan lampu toilet, begadang, bepergian melintas zona waktu, lampu-lampu jalanan dapat menghentikan produksi zat melatonin.

Tubuh memerlukan zat kimia untuk mencegah kerusakan DNA dan ketiadaan zat melatonin tersebut akan menghentikan asam lemak menjadi tumor dan mencegah pertumbuhannya.

Prof. Russle Reiter dari Texas University yang memimpin penelitian tersebut mengatakan “Sekali Anda tidur dan tidak mematikan lampu selama 1 menit. Otak Anda segera mendeteksi bahwa lampu menyala seharian dan produksi zat melatonin menurun”.

Jumlah anak-anak pengidap leukimia naik menjadi dua kali lipat dalam kurun 40 tahun terakhir. Sekitar 500 anak muda dibawah 15 tahun didiagnosa menderita penyakit ini pertahun dan sekitar 100 orang meninggal.

Sebuah konferensi tentang anak penderita leukimia diadakan di London menyatakan bahwa orang menderita kanker akibat terlalu lama memakai lampu waktu tidur dimalam hari dibanding dengan yang tidak pernah memakai lampu waktu tidur.

Hal ini menekan produksi melatonin dimana normalnya terjadi antara jam 9 malam s/d jam 8 pagi. Penelitian terdahulu telah menunjukkan bahwa orang-orang yang paling mudah terserang adalah para pekerja shift yang memiliki resiko terkena kanker payudara.

Pada kenyataannya, Orang-orang buta tidak rentan terhadap melatonin memiliki resiko yang lebih rendah mengidap kanker. Maka para orang tua disarankan utk menggunakan bola lampu yang suram berwarna merah atau kuning jika anak-anaknya takut pada kegelapan.

AGAR BIDADARI CEMBURU PADAMU……!!!!



Ibu...!

Menjadi ibu..bagi mereka para wanita adalah mimpi-mimpi yang dilatih dengan kerinduan dan cinta. Seruak cita itu adalah fitrah paling indah yang dikaruniakan Allah. Kecenderungan, rasa, kemuliaan! Ibu..! Mulia cukup dengan telapak kaki perjuangan. Karena tak seorang pria pun, memiliki kedudukan ini: surga di telapak kaki. Tak satu pria pun. Demi Allah, tak satu pria pun..!

Ibu..!
Panggilan yang begitu menggetarkan, membiruharu, menggemakan rasa terdalam di diri setiap wanita. Selalu dan sentiasa, ada nuansa, cita, imaji, dan gairah setiap kali kata tiga huruf plus dua titik dan tanda seru itu diteriakkan oleh sosok-sosok mungil yang menyambut kehadiran.

Ibu..!
Ini tentang penegasan madrasah agung. Tempat anak-anak mempertanyakan semesta dengan bahasa paling akrab, harapan paling memuncak, dan keingintahuan paling dalam. Dermaga pengaduan paling luas saat mereka rasa teraniaya, belai paling menentramkan saat mereka gelisah, dan dekapan paling aman saat mereka takut. Ibu, perpustakaan paling lengkap, kelas paling nyaman, lapangan paling lapang, tak pernah ia bisa digantikan oleh gedung-gedung tak bernyawa.

Ibu..!
Panggilan yang meneguhkan status kemanusiaan. Dan kehormatan. Ibumu disebut tiga kali di depan, baru ayahmu menyusul kemudian. Begitulah Rasulullah menegaskan. Ia juga panggilan yang membawa makna perjuangan. Pegalnya membawa kandungan, susahnya posisi berbaring, dan sakitnya melahirkan. Tapi juga senyum manis di saat berdarah-darah mendengar tangis sang putra pecah

Ibu..!
Banyak wanita yang kini enggan menjadi kata itu, maka kata itu pun enggan menjadi mereka. Ketika mereka menolak janji-janji kata itu, menganggapnya sebagai gerbang menuju neraka, menganggapnya sebagai pintu penjara, kata itu justru enggan membantu mereka melepaskan diri dari jeratan kesendirian, membasuh kulit mereka yang melepuh akibat sengatan matahari. Kata itu enggan menyediakan dermaga tempat mereka menambat perahu hati, berlabuh dari galau kehidupan.

Ibu..!
Mungkin memang tak sesederhana itu. Karena posisi ibu adalah anugerah, yang keimanan pun bukan jaminan Allah pasti mengaruniakannya pada kita. Persis sebagaimana 'Aisyah, Hafshah, Zainab binti Jahsy, dan lainnya. Ya, tapi mereka kan ummahatul mukminin, ibu dari semua orang beriman. Pada posisi ini, memang. Tetapi mengandung, melahirkan, menyusui, menimang adalah bagian dari saat yang dinanti bersama hakikat kata Ibu..! Itu, yang juga tak dirasai oleh 'Aisyah sekalipun..

Atau terkadang, penantian panjang, kegelisahan, kecemasan, dan kata seterusnya jika panggilan itu tak segera hadir adalah ujian lain dari Allah. Alasan kesehatan, kerawanan melahirkan pada usia tertentu, menjadi gurita kecemasan lain yang mencoraki ujian itu. Lalu Allah menjawab diantara doa hambaNYA, istri Ibrahim dengan si shalih Ishaq, istri 'Imran dengan si suci Maryam, dan istri Zakariyya dengan si 'alim Yahya. Setelah penantian panjang, doa yang menghiba, dan rasa yang tersembilu..

Ibu..!
Lepas dari itu, sekali lagi, adalah menakjubkan setiap urusan orang mukmin. Persis seperti kata Rasulullah, menakjubkan! Karena setiap halnya adalah kebaikan. Dan itu tidak terjadi kecuali bagi orang mukmin. Jika disinggahi nikmat, ia bersyukur, maka kesyukuran itu baik baginya. Jika ditamui musibah, ia bersabar, maka sabar itu baik baginya. Jika syukur dan sabar itu dua ekor tunggangan, kata 'Umar, aku tak peduli harus mengendarai yang mana..

Menjadi ibu hakiki, yang melahirkan ataupun tidak, setelah ikhtiar paling gigih, doa paling tulus dan tawakal paling pasrah, adalah kemuliaan tanpa berkurang sepeserpun. Tidak sedikitpun. Semuanya mulia.

Ibu..!
Sekedar agar bidadari cemburu padamu, dengan menjadi Ibu, kau takkan tersaingi olehnya selama-lamanya. Ya. Ibu, melodi paling harmoni yang menggemakan jagad dengan jihad agungnya.

Ibu..!
Kuhadiahkan cinta ini untukmu, agar bidadari cemburu padamu! Cemburu, di puncak kecemburuan tertinggi. Ah, hanya Allah yang Tahu, Wallahu A'lam..

Untuk seluruh ibu di dunia...
We love u..

ALPUKAT BUAH SERBAGUNA KAYA MANFAAT


Manfaat Alpukat

Hampir setiap bagian dari pohon alpukat memiliki manfaat. Kayu pohon alpukat bermanfaat sebagai bahan bakar. Biji dan daunnya dapat digunakan dalam industri pakaian. Kulit pohonnya dapat digunakan untuk pewarna coklat pada produk yang terbuat dari kulit.

Dalam bidang kecantikan, buah alpukat juga sering digunakan sebagai masker wajah. Buah ini dianggap mampu membuat kulit lebih kencang. Buah alpukat juga bermanfaat untuk perawatan rambut misalnya sewaktu melakukan creambath.

Selain itu, sebagai buah, alpukat juga tentu bisa dinikmati sebagai hidangan yang lezat. Berbagai hidangan disajikan dengan menambah alpukat sebagai bagian dari hidangan tersebut.


Zat Kaya Manfaat dalam Alpukat

Alpukat atau avokad memiliki kandungan nutrisi yang sangat tinggi. Alpukat atau avokad setidaknya mengandung 11 vitamin dan 14 mineral yang bermanfaat. Alpukat kaya akan protein, riboflavin (atau dikenal sebagai vitamin B2), niasin (atau dikenal sebagai vitamin B3), potasium (atau lebih dikenal sebagai kalium), dan vitamin C.

Selain itu alpukat mengandung lemak yang cukup tinggi. Namun jangan takut karena lemak pada alpukat mirip dengan lemak pada minyak zaitun yang sangat sehat. Lemak yang dikandung dalam alpukat adalah lemak tak jenuh yang berdampak positif dalam tubuh. Lemak pada alpukat juga digunakan dalam pembuatan sabun dan kosmetik.

Berikut ini penjelasan beberapa zat dalam alpukat atau avokad yang bermanfaat bagi tubuh kita:

*
Vitamin E dan vitamin A
Vitamin E dikenal sebagai vitamin yang berguna untuk menghaluskan kulit. Campuran vitamin E dan vitamin A sangat berguna dalam perawatan kulit. Kombinasi vitamin E dan vitamin A membuat kulit menjadi kenyal, menghilangkan kerut, membuat kulit terlihat muda dan segar.
*
Potasium atau Kalium
Potasium (dikenal juga sebagai kalium) yang ada dalam alpukat dapat mengurangi depresi, mencegah pengendapan cairan dalam tubuh dan dapat menurunkan tekanan darah.
*
Lemak tak jenuh
Dalam alpukat ada lemak nabati yang tinggi yang tak jenuh. Lemak ini berguna untuk menurunkan kadar kolesterol darah (LDL), yang berarti dapat mencegah penyakit stroke, darah tinggi, kanker atau penyakit jantung. Lemak tak jenuh pada alpukat juga mudah dicerna tubuh sehingga dapat memberikan hasil maksimal pada tubuh. Lemak tak jenuh pada alpukat juga mengandung zat anti bakteri dan anti jamur.
*
Asam oleat
Asam oleat merupakan antioksidan yang sangat kuat yang dapat menangkap radikal bebas dalam tubuh akibat polusi. Radikal bebas dalam tubuh akan menimbulkan berbagai macam keluhan kesehatan.
*
Vitamin B6
Vitamin ini berkhasiat untuk meredakan sidrom pra-haid atau pra-menstruasi (PMS) yang umumnya diderita wanita setiap bulan.
*
Zat Besi dan Tembaga
Zat ini diperlukan dalam proses regenerasi darah sehingga mencegah penyakit anemia.
*
Mineral Mangaan dan Seng
Unsur ini bermanfaat untuk meredakan tekanan darah tinggi, memantau detak jantung dan menjaga fungsi saraf tetap terjaga.


Hidup Sehat dengan Alpukat

Di beberapa bagian dunia, buah ini dianggap sebagai salah satu buah eksotis dan langka. Mungkin alpukat telah memainkan peranan penting dalam diet makanan Anda. Setelah merasa berbagai hidangan yang mengandung alpukat atau avokad, Anda mungkin dapat mengatakan bahwa buah ini benar-benar banyak manfaatnya dan juga buah yang lezat!

Fathimah Radiyallahu ‘anha Memahami Arti Jilbab yang Sesungguhnya


Adakah kaum muslimin dan muslimah yang tak mengenal sosok Fathimah binti Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam? Rasanya tak mungkin! Beliau radiyallahu’anha satu-satunya putri Rasulullah shalallahu alaihi wassalam yang hidup mendampingi beliau hingga wafatnya beliau ke Rafiqil a’la.1 Fathimah az-Zahra radiyallahu’anha adalah ratu bagi para wanita di surga (Sayyidah nisa ahlil jannah). Pemahaman beliau tentang arti jilbab yang sesungguhnya sangat layak untuk disimak dan direnungi oleh para muslimah yang sangat merindukan surga dan keridhaan RabbNya. Sudah sempurnakah kita menutup aurat kita seperti apa yang difahami Shahabiyah?

Wahai saudariku muslimah yang merindukan surga Firdaus al-A’la…Shahabiyah yang mulia ini memandang buruk terhadap apa yang di lakukan wanita terhadap pakaian yang mereka kenakan yang masih menampakkan gambaran bentuk tubuhnya. Apa yang beliau tidak sukai itu beliau sampaikan kepada Asma radiayallahu’anha sebagaimana yang telah diriwayatkan oleh Ummu Ja’far bahwasanya Fatimah binti Rasulullah shalallahu alaihi wassalam berkata:

“Wahai Asma’! Sesungguhnya aku memandang buruk apa yang dilakukan oleh kaum wanita yang mengenakan baju yang dapat menggambarkan tubuhnya.” Asma’ berkata : ‘”Wahai putri Rasulullah maukah kuperlihatkan kepadamu sesuatu yang pernah aku lihat di negeri Habasyah?” Lalu Asma’ membawakan beberapa pelepah daun kurma yang masih basah, kemudian ia bentuk menjadi pakaian lantas dipakai. Fatimah pun berkomentar: “Betapa baiknya dan betapa eloknya baju ini, sehingga wanita dapat dikenali (dibedakan) dari laki-laki dengan pakaian itu. Jika aku nanti sudah mati, maka mandikanlah aku wahai Asma’ bersama Ali (dengan pakaian penutup seperti itu ) dan jangan ada seorangpun yang menengokku!” Tatkala Fatimah meninggal dunia, maka Ali bersama Asma’ yang memandikannya sebagaimana yang dipesankan. ”2

Syaikh Albani rahimahullah berkata : Perhatikanlah sikap Fatimah radiyallahu anha yang merupakan bagian dari tulang rusuk Nabi shalallahu alaihi wassalam bagaimana ia memandang buruk bilamana sebuah pakaian itu dapat mensifati atau menggambarkan tubuh seorang wanita meskipun sudah mati, apalagi jika masih hidup, tentunya jauh lebih buruk. Oleh karena itu hendaklah kaum muslimah zaman ini merenungkan hal ini, terutama kaum muslimah yang masih mengenakan pakaian yang sempit dan ketat yang dapat menggambarkan bulatnya buah dada, pinggang, betis dan anggota badan mereka yang lain. Selanjutnya hendaklah mereka beristighfar kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya”3

Wahai ukhti muslimah yang dirahmati Allah,…benarlah apa yang dikatakan oleh Syaikh Albani rahimahullah. Fitnah yang melanda kaum muslimah begitu deras dan hebat.Jika Fathimah radiyallahu’ anha saja tidak rela jasadnya tergambar bentuk tubuhnya tentulah dapat kita fahami bagaimana beliau mengenakan jilbab di masa hidupnya. Karena beliau sangat memahami perintah jilbab dengan pemahaman yang benar dan sempurna. Pemahaman beliau yang sangat mendalam ini jelas tersirat dari ketidaksukaannya yang beliau pandang sebagai suatu keburukan apabila seorang wanita memakai pakaian yang dapat menggambarkan lekuk tubuhnya.

Lalu bandingkanlah dengan apa yang dikenakan oleh sebagian kaum muslimah dewasa ini sangat jauh dari apa yang disyariatkan oleh Rabb mereka. Jauh panggang dari api.Mereka menisbahkan pakaian wanita dengan kerudung ala kadarnya yang sekedar menutupi leher-leher mereka tidak sampai menutupi dada dengan nama pakaian islami atau jilbab. Dan ironisnya yang memakainyapun merasa bahwa apa yang mereka pakai itu sudah benar karena melihat para artis di TV mengenakan yang demikian itu jadilah pakaian trendy ini menyebar begitu cepat dan menjadi pakaian pilihan utama mereka. Bahkan tentu terkadang kita melihat saudari kita yang memakai busana muslimah yang justru menambah fitnah karena nampak jelasnya lekuk tubuh mereka dengan penutup kepala yang melilit di leher (sehingga jenjang atau tidaknya bentuk leher terlihat sangat jelas) dan hanya sampai di bagian pundak saja tidak sampai ke dada disambung dengan pakaian ketat yang menggambarkan bentuk payudara mereka kemudian celana ketat yang menambah jelas lekukan tubuh mereka. Ada juga yang memakai abaya (gamis/pakaian terusan) memilih ukuran yang ketat daripada ukuran besar dan lapang dengan alasan agar nampak cantik dan modis! Sebagian adapula yang memakai penutup kepala dengan menyanggul rambut-rambut mereka hingga ketika mereka berjalan dapat dilihat dengan jelas ikatan rambut tersebut, karena sangat kecilnya penutup kepala yang mereka pakai maka merekapun mengikat rambut tersebut agar tidak menyembul keluar. Bukankah apa yang mereka pakai itu semua justru yang semestinya mereka jauhi karena Rasulullah shalallahu alaihi wassalam telah bersabda :

“Pada akhir ummatku nanti akan ada wanita-wanita yang berpakaian namun (hakekatnya) telanjang. Di atas kepala mereka seperti terdapat bongkol (punuk) onta. Kutuklah mereka karena sebenarnya mereka itu adalah kaum wanita yang terkutuk.”4

Di dalam hadits lain terdapat tambahan :
“Mereka tidak akan masuk surga dan juga tidak akan memperoleh baunya, padahal baunya surga itu dapat dicium dari perjalanan (jarak) sekian dan sekian.”5

Kemudian lihatlah penjelasan dari Ibnu Abdil Barr rahimahullah ia berkata:
“Yang dimaksud Nabi shalallahu alaihi wassalam adalah kaum wanita yang mengenakan pakaian yang tipis, yang dapat mensifati (menggambarkan) bentuk tubuhnya dan tidak dapat menutup atau menyembunyikannya. Mereka itu tetap berpakaian namanya, akan tetapi hakekatnya telanjang.”6

Dari Ummu Alqamah bin Abu Alqamah bahwa ia berkata :
“Saya pernah melihat Hafshah bin Abdurrahman bin Abu Bakar mengunjungi ‘Aisyah dengan mengenakan khimar(kerudung) tipis yang dapat menggambarkan pelipisnya, lalu ‘Aisyah pun tak berkenan melihatnya dan berkata : “Apakah kamu tidak tahu apa yang telah diturunkan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala dalam surat An Nuur?!” Kemudian ‘Aisyah mengambilkan khimar untuk dipakaikan kepadanya.7

Syaikh Albani menjelaskan perkataan Aisyah radiyallahu anha : Apakah kamu tidak tahu tentang apa yang diturunkan oleh Allah dalam surat An-Nuur? Mengisyaratkan bahwa wanita yang menutupi tubuhnya dengan pakaian yang tipis pada hakikatnya ia belum menutupi tubuhnya dan juga belum melaksanakan firman Allah Subahnahu wa ta’ala yang ditunjukkan oleh Aisyah radiyallahu anha yaitu “Dan hendaklah kaum wanita menutupkan khimar/kerudung pada bagian dada mereka”8

Tidakkah kita melihat perbedaan yang sangat jauh antara generasi Shahabiyah dengan kita? Mereka benar-benar menjadikan jilbab sebagai penutup tubuh dan aurat sebagai bentuk ketaatan pada perintahNya sedangkan kita justru sebaliknya menjadikan jilbab sebagai pembuka fitnah kecuali wanita-wanita yang dirahmati Allah. Jilbab yang difahami shahabiyah sebagai pakaian yang lapang (lebar) yang menutupi tubuh dari atas kepala hingga ujung kaki sedangkan kaum muslimah sekarang menganggap jilbab adalah secarik kain yang digunakan untuk menutupi rambut mereka saja sedangkan bagian-bagian lainnya mereka tutupi dengan bahan yang ala kadarnya yang tidak bisa dikatakan menutupi aurat apalagi menutupi lekuk tubuh mereka. Kepada Allahlah kita memohon pertolongan semoga kaum kita mau kembali kepada Rabb mereka dan berusaha untuk menunaikan apa yang diperintahkan Allah dan rasulNya secara sempurna dan menyeluruh. Sebagaimana firmanNya:

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu(Al-Baqarah :208).

Wallahu’alam bish-shawwab.

Artikel ini telah di cek oleh : Ustadz Muhammad Elvy Syam Lc.

Sumber Rujukan :
1. Jilbab Wanita Muslimah menurut Al-Qur’an dan Sunnah, Syaikh Nashiruddin Al-Albani,Pustaka Tibyan,Solo.
2. Ringkasan Shahih Muslim, Imam Al-mundziri, Pustaka Amani, Jakarta.
3. Mengenal Shahabiyah Nabi Shalallahu alaihi wassalam, Mahmud al-Istanbuli, Pustaka Tibyan, Solo.
________________________________________

Catatan kaki:
1. Hadits yang di riwayatkan Bukhari V/137 dan Muslim no.2450 yang berbunyi :“Wahai Fatimah relakah engkau menjadi ratu bagi para wanita disurga?….”[Lihat Mengenal Shahabiyah Nabi Shalallahu alaihi wassalam hal :127-128] [↩]
2. dikeluarkan oleh Abu Nu’aim dalam kitab al-Hilyah 2/43, Al Bayhaqi 3/34-35 untuk lebih jelasnya bisa di lihat dalam Jilbab Wanita Muslimah, Syaikh Nashiruddin AlBani, hal 140-141 [↩]
3. Jilbab Wanita muslimah hal: 140 [↩]
4. dikeluarkan oleh at-Thabrani dalam “Al-Mu’jam As-Shaghir” hal. 232 dari hadits Ibnu Amru dengan sanad shahih lihat jilbab wanita muslimah hal :130 [↩]
5. HR.Muslim dari riwayat Abu Hurairah hadits no.1388 [↩]
6. dikutip oleh As-Suyuthi dalam “Tanwirul Hawalik” 3/103 lihat Jilbab Wanita Muslimah hal:131 [↩]
7. Ibnu Sa’ad 8/47 lihat Jilbab Wanita Muslimah hal 131 [↩]
8. idem hal 131 [↩]

HUKUM SEORANG WANITA MENAMBAHKAN NAMA SUAMI DIBELAKANG NAMANYA..


abis cerita2 sm temen2....trnyata bnyk hal2 kecil yang tidak qt ketahui, padahal dampaknya besar kalo gak tau,,,salah satunya ini ni...request dari temen2 hari ini....hehehe 

Setelah menikah, terkadang seorang wanita mengganti nama belakangnya atau nama keluarganya dengan nama suaminya. Hal ini juga banyak dilakukan di negara-negara barat, seperti istrinya Bill Clinton: Hillary Clinton yang nama aslinya Hillary Diane Rhodham; istrinya Barrack Obama: Michelle Obama yang nama aslinya Michelle LaVaughn Robinson, dan lain-lain.

"Lalu bagaimanakah pendapat para ulama tentang masalah ini? 
Pertanyaan : "Telah umum di sebagian negara, seorang wanita muslimah setelah menikah menisbatkan namanya dengan nama suaminya atau laqobnya. Misalnya: Zainab menikah dengan Zaid, Apakah boleh baginya menuliskan namanya : Zainab Zaid? Ataukah hal tersebut merupakan budaya barat yang harus dijauhi dan berhati-hati dengannya?"

Jawab : Tidak boleh seseorang menisbatkan dirinya kepada selain ayahnya. Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman: ادْعُوهُمْ لِآبَائِهِمْ هُوَ أَقْسَطُ عِنْدَ اللَّهِ “Panggillah mereka (anak-anak angkat itu) dengan memakai nama bapak-bapak mereka, itulah yang lebih adil di sisi Allah.” [QS al-Ahzab: 5]
Sungguh telah datang ancaman yang keras bagi orang yang menisbatkan kepada selain ayahnya. Maka dari itu tidak boleh seorang wanita menisbatkan dirinya kepada suaminya sebagaimana adat yang berlaku pada kaum kuffar dan yang menyerupai mereka dari kaum muslimin. 
jawaban dari al-Lajnah ad-Da’imah lil Buhutsil Ilmiyyah wal Ifta’ Fatwa Syaikh Sholih al-Fauzan hafidzohulloh

Pertanyaan : Apakah boleh seorang wanita setelah menikah melepaskan nama keluarganya dan mengambil nama suaminya sebagaimana orang barat?
Jawab : Hal itu tidak diperbolehkan, bernasab kepada selain ayahnya tidak boleh, haram dalam islam. Haram dalam islam seorang muslim bernasab kepada selain ayahnya baik laki-laki atau wanita. Dan baginya ancaman yang keras dan laknat bagi yang melakukannya yaitu yang bernasab kepada selain ayahnya hal itu tidak boleh selamanya (Fatwa Syaikh Muhammad Ali Farkus hafidzohulloh)

Pertanyaan : Apakah wajib secara syar’i bagi seorang wanita menyertakan nama suaminya atau sebisa mungkin tetap menggunakan nama aslinya?
Jawab : :الحمد لله ربِّ العالمين، والصلاة والسلام على من أرسله الله رحمة للعالمين، وعلى آله وصحبه وإخوانه إلى يوم الدين، أمَّا بعد Tidak boleh dari segi nasab seseorang bernasab kepada selain nasabnya yang asli atau mengaku keturunan dari yang bukan ayahnya sendiri. Sungguh islam telah mengharamkan seorang ayah mengingkari nasab anaknya tanpa sebab yang benar secara ijma’.

Alloh berfirman :
ادْعُوهُمْ لآبَائِهِمْ هُوَ أَقْسَطُ عِندَ اللهِ فَإِن لَّمْ تَعْلَمُوا آبَاءَهُمْ فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدِّينِ وَمَوَالِيكُمْ وَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ فِيمَا أَخْطَأْتُم بِهِ وَلَكِن مَّا تَعَمَّدَتْ قُلُوبُكُمْ وَكَانَ اللهُ غَفُورًا رَّحِيمًا Dan sabda nabi shollallohu alaihi wa sallam : مَنِ ادَّعَى إِلَى غَيْرِ أَبِيهِ أَوْ انْتَمَى إِلَى غَيْرِ مَوَالِيهِ، فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللهِ وَالمَلاَئِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ، لاَ يَقْبَلُ اللهُ مِنْهُ يَوْمَ القِيَامَةِ صَرْفًا وَلاَ عَدْلاً

“Barang siapa yang mengaku sebagai anak kepada selain bapaknya atau menisbatkan dirinya kepada yang bukan walinya, maka baginya laknat Alloh, malaikat, dan segenap manusia. Pada hari Kiamat nanti, Alloh tidak akan menerima darinya ibadah yang wajib maupun yang sunnah”
Dikeluarkan oleh Muslim dalam al-Hajj (3327) dan Tirmidzi dalam al-Wala’ wal Habbah bab Ma ja’a fiman tawalla ghoiro mawalihi (2127), Ahmad (616) dari hadits Ali bin Abi Tholib rodhiyallohu anhu.

Dan dalam riwayat yang lain :
مَنِ ادَّعَى إِلَى غَيْرِ أَبِيهِ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ غَيْرُ أَبِيهِ، فَالجَنَّةُ عَلَيْهِ حَرَامٌ

“Barang siapa bernasab kepada selain ayahnya dan ia mengetahui bahwa ia bukan ayahnya, maka surga haram baginya.” (
Dikeluarkan oleh Bukhori dalam al-Maghozi bab : Ghozwatuth Tho`if (3982), Muslim dalam “al-Iman” (220), Abu Dawud dalam “al-Adab” (bab Bab Seseorang mengaku keturunan dari yang bukan bapaknya (5113) dan Ibnu Majah dalam (al-Hudud) bab : Bab orang yang mengaku keturunan dari yang bukan bapaknya atau berwali kepada selain walinya (2610) dan Ibnu Hibban (415) dan Darimi (2453) dan Ahmad (1500) dan hadits Sa’ad bin Abi Waqqosh dan Abu Bakroh rodhiyallohu anhuma.)

Maka tidak boleh dikatakan : Fulanah bintu Fulan sedangkan ia bukan anaknya, tetapi boleh dikatakan : Fulanah zaujatu Fulan (Fulanah istrinya si Fulan) atau tanggungannya si Fulan atau wakilnya Fulan. Dan jika tidak disebutkan idhofah-idhofah ini -dan hal ini sudah diketahui & biasa- maka sesungguhnya apa-apa yang berlaku dalam adat, itulah yang dipertimbangkan dalam syari’at-.
***
Lalu, Bagaimana yang disyariatkan? Yang disunnahkan adalah menggunakan nama kunyah (baca: kun-yah), sebagaimana telah tsabit dalam banyak hadits, dan ini jelas lebih utama daripada menggunakan laqob/julukan-julukan yang berasal dari adat barat ataupun ‘ajam. Sebagaimana yang dikatakan oleh syaikh al-Albani rohimahulloh dalam Silsilah al-Ahaadits ash-Shohihah no. 132 : Rosululloh shollallohu alahi wa sallam bersabda :
اكْتَنِي [بابنك عبدالله – يعني : ابن الزبير] أَنْتِ أُمَّ عَبْدِ اللَّهِ

“Berkun-yahlah [dengan anakmu –yakni: Ibnu Zubair] kamu adalah Ummu Abdillah” [Lihat ash-Shohihah no. 132] 

Dari Hisyam (bin ‘Urwah, pent), dari bapaknya (Urwah bin Zubair, pent) : bahwa ‘Aisyah berkata kepada Nabi shollallohu alaihi wa sallam :
يَا رَسُولَ اللَّهِ كُلُّ نِسَائِكَ لَهَا كُنْيَةٌ غَيْرِي فَقَالَ لَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فذكره بدون الزيادة

“Wahai Rasulullah, semua istrimu selain aku memiliki kun-yah”, lalu Rasulullah shollallohu alaihi wa sallam bersabda kepadanya : (lalu beliau menyebutkan hadits ini tanpa tambahan). Berkata (Urwah, pent) : Ketika itu ‘Aisyah disebut sebagai Ummu Abdillah sampai ia meninggal dan ia tidak pernah melahirkan sama sekali. Berdasarkan hadits ini, disyariatkan berkun-yah walaupun seseorang tidak memiliki anak, ini merupakan adab Islami yang tidak ada bandingannya pada ummat lainnya sejauh yang aku ketahui. Maka sepatutnya bagi kaum muslimin untuk berpegang teguh padanya, baik laki-laki maupun wanita, dan meninggalkan apa yang masuk sedkit demi sedikit kepada mereka dari adat-adat kaum ‘Ajam.



semoga bermanfaat....baarakallahu fiikum...

Masih Haruskah Berpacaran??


Allah memberikan rizki sesuai dengan kebutuhan hambaNya dan di waktu yang menurut Allah terbaik untuk kita mendapatkannya. Jodoh adalah salah satu rizki yang Allah persiapkan untuk kita.

Allah akan memberikan jodoh pada kita di saat yang tepat. Bukan sesuai dengan keinginan kita. Seringnya kita menginginkan sesuatu hanya berdasarkan pada keinginan bukan pada kebutuhan. Allah Maha Tahu, kapan kita akan siap untuk menerima sebuah tanggung jawab besar untuk membentuk suatu peradaban kecil yang dimulai dari sebuah keluarga.

Karena menikah bukan hanya penyatuan dua insan berbeda dalam satu bahtera tanpa visi dan tujuan yang pasti, berlayar tanpa arah atau berlayar hanya menuju samudera duniawi. Menikah adalah penggenapan setengah dien karena menikah adalah sarana ibadah kepada Allah. Dalam tiap perbuatan di dalam rumah tangga dengan berdasarkan keikhlasan dan ketaqwaan maka ganjarannya adalah pahala. Tapi jika menikah hanya berdasarkan nafsu atau bahkan mengikuti perputaran kehidupan dunia, maka hasilnya pun akan sesuai dengan yang diniatkan.

Karena menikah adalah ibadah. Menikah adalah sunnah yang dianjurkan Rasulullah. Menimbun pahala yang terserak di dalam rumah tangga. Dan semua manusia yang normal pasti akan mendambakan suatu pernikahan. Merasakan suatu episode hidup dimana kita akan memulai segala sesuatu yang baru. Yang dahulu kita berperan sebagai seorang anak dengan berbagai kebahagiaan bermandikan kasih sayang orang tua. Maka menikah adalah suatu gerbang menuju pembelajaran menjadi orang tua kelak. Kita bukan lagi sebagai penumpang dimana mengikuti arah kehidupan yang ditentukan orang tua, melainkan kita akan menjadi driver untuk kehidupan kita sendiri kelak. Kita bisa saja mengikuti jalur yang telah dilewati orang tua, jika memang itu jalur yang tepat. Tapi jika jalur itu tak sesuai dengan arah tujuan kehidupan rumah tangga kita yaitu jalur keridhoan Allah, maka kita pun harus mencari jalur yang tepat.

Karena menikah itu adalah satu kebaikan maka seharusnya harus dimulai dengan yang baik pula. 
Ayat Allah masih jelas tertera dalam kitabNya, bahwa pria yang baik akan mendapatkan wanita yang baik pula dan sebaliknya. Dan ayat itu masih sama dengan pada saat Allah turunkan beribu tahun yang lalu. Janji Allah pun tergambar melalui ayat itu dan Allah Maha Menepati janji. Lalu mengapa kita masih meragukan janji Allah itu?

Masih haruskah berpacaran?


Kembali ke pernikahan, suatu kebaikan maka tak pantas jika diawali dengan keburukan. Allah tak akan ingkar janji, karena jodoh telah Allah tetapkan di Lauh Mahfuzh. Tinggal kita melakukan usaha yang baik, yang Allah ridhoi. Supaya tiap langkah kita, hanya berisi keridhoan Allah dan mendapat keberkahanNya. Aamiin.

Allahua’lam

Daftar Kosmetik Berbahaya BPOM 2012


Hati-hati dengan kosmetik yang beredar di pasaran! Maraknya penggunaan merkurihidroquinon, dan zat pewarna rhodamin Bpada produk kosmetik kini semakin marak.
Padahal, sebagaimana diketahui, pemakaian bahan kimia itu dilarang keras untuk kosmetik karena terbukti dapat membahayakan kesehatan.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Departemen Kesehatan RI telah beberapa kali merilis daftar kosmetik berbahaya yang tengah beredar di pasaran, terutama yang beredar tidak legal.
Tercatat lebih dari 1.000 item kosmetik yang telah dilarang peredarannya oleh BPOM karena terbukti mengandung bahan-bahan berbahaya bagi kesehatan.
Pada pertengahan tahun 2009, terdapat sedikitnya 70 produk kosmetik yang telah dinyatakan sebagai produk berbahaya dan mengandung bahan-bahan yang berbahaya bagi ksehatan, antara lain:
18 Merek Kosmetik Rias Wajah dan Rias Mata yang Berbahaya
  1. Cassandra Superior Quality Lipstick No. 1-10
  2. Cassandra Superior Lip Gloss No. 1-12
  3. GLD Garland Lipstick No. 9
  4. Marie Anne Beauty Shadow No. 4, 5, 6, 8
  5. Marie Anne Blush On No. 3
  6. Sutsyu Eye Shadow Blusher 01
  7. Sutsyu 18 Colors Eye Shadow 01
  8. Sutsyu Lipstick Colors Fix No. 1, 3, 4, 6
  9. Sutsyu Lipstick Colors Fix No. 5
  10. Asnew Blush On
  11. Cameo Makes You Beauty Detox 4 in 1 Complete Make Up
  12. Marimar Eye Shadow Powder Cake
  13. Natural Belle Colors Fix Lipstick No. 313
  14. Olay 4 in 1 Complete Make Up
  15. Pond’s Detox Complete Beauty Care Make Up Kit
  16. Pond’s Detox Eye Shadow Blusher Lip Gloss, Creme Powder No. 1-2
  17. Pond’s Detox Complete Beauty Care Eye Shadow Two Way Cake
  18. Pond’s Detox Complete Beauty Care
Tujuh Merek Kosmetik Pewarna Rambut yang Berbahaya
  1. Casandra Hair Dye Pink C-14
  2. Casandra Hair Dye Maroon C-17
  3. Casandra 3D Profesional Hair Colors Cream Hair Dye Wine Red C-9
  4. Salsa Hair Colorant Pink Colors (S- 018 )
  5. Salsa Hair Colorant Cherry Red (S- 019 )
  6. Casandra Hair Dye Maroon C-17
  7. Casandra 3D Profesional Hair Colors Cream Hair Dye Grape Red C-11
44 Merek Kosmetik Perawatan Kulit yang Berbahaya
  1. Caronne Beauty Day Cream
  2. Caronne Whitening Cream (Day Care)
  3. Caronne Whitening Cream (Night Care)
  4. CR Lien Hua Bunga Teratai Day Cream
  5. CR Lien Hua Bunga Teratai Night Cream
  6. CR Racikan Ling Zhi Day.Cream
  7. CR Racikan Ling Zhi Night Cream With Vit.E
  8. CR Day Cream With Vit.E
  9. CR UV Whitening Night Cream
  10. CR UV Whitening Day Cream
  11. DR’s Secret 3 Skinlight
  12. DR’s Secret 4 Skinrecon
  13. Dr. Fredi Setyawan Extra Whitening Cream
  14. Dr. Fredi Setyawan Whitening Cream II
  15. Fruity Vitamin C
  16. Plentiful Night Cream
  17. QL Papaya Peeling Gel
  18. QL Day.Cream
  19. QM Natural Vitamin C E
  20. Scholar Night Cream
  21. Top Gel MCA Extra Pearl Cream Plus
  22. Top Gel MCA Extra Cream
  23. Top Gel TG-3 Extra Cream
  24. Topsyne Aloe Beauty Cream TS- 858
  25. Topsyne Beauty Cream TS-3
  26. Topsyne Beauty Cream TS- 802
  27. Topsyne Beneficial Skin Cream TS- 868
  28. Topsyne Vit C Placenta
  29. Topsyne Day Cream Night Cream
  30. Topsyne Vit E C TS- 819
  31. Topsyne Extra Beauty TS- 821
  32. Elastiderm Decolletage Chest and Neck
  33. Obagi Nu-Derm Blender Skin Lightener Blending Cream
  34. Obagi Nu-Derm Blender Skin Lightener with sunscreen
  35. Obagi Nu-Derm Toleran Anti Pruritic Lotion
  36. Obagi C RX System Clarifying Serum
  37. Obagi C RX C Therapy
  38. Olay Total White
  39. Olay Krim Pemutih
  40. Pond’s Age Miracle Day and Night Cream
  41. Qianyan
  42. Quint’s Yen
  43. Skin Enhacer
  44. Temulawak Nutrition Cream
Satu Merek Kosmetik Mandi yang Berbahaya
  1. Jinzu Strawberry White Beauty Soap
Pada tahun berikutnya, BPOM kembali merilis 27 kosmetik berbahaya yang beredar di pasaran, antara lain:
  1. Doctor Kayama (Whitening Day Cream) diproduksi oleh CV. Estetika Karya Pratama, Jakarta mengandung merkuri
  2. Doctor Kayama (Whitening Night Cream) diproduksi oleh CV. Estetika Karya Pratama, Jakarta mengandung merkuri
  3. MRC Putri Salju Cream diproduksi oleh CV. Ngongoh Cosmetic, Bekasi mengandung retinoic acid
  4. MRC PS Crystal Cream diproduksi oleh CV. Ngongoh Cosmetic, Bekasi mengandung retinoic acid
  5. Blossom Day Cream, tak diketahui produsennya, mengandung Merkuri
  6. Blossom Night Cream, tak diketahui produsennya, mengandung Merkuri
  7. Cream Malam, distributor Lily Cosmetics, Yogyakarta mengandung Merkuri
  8. Day Cream Vitamin E Herbal diproduksi PT. Locos, Bandung mengandung Merkuri
  9. Locos Anti Flek Vit.E dan Herbal diproduksi PT. Locos, Bandung mengandung Merkuri
  10. Night Cream Vitamin E Herbal produksi PT Locos, Bandung mengandung Merkuri
  11. Kosmetik Ibu Sari Krim Siang, tidak ada produsennya, mengandung Merkuri
  12. Krim Malam, tidak ada produsennya, mengandung Merkuri
  13. Meei Yung (putih) diimpor dari Huang Zhou mengandung Merkuri
  14. Meei Yung (kuning) diimpor dari Huang Zhou mengandung Merkuri
  15. New Rody Special (putih) diimpor dari Shenzhen, China mengandung Merkuri
  16. New Rody Special (kuning) diimpor dari Shenzen, China mengandung Merkuri
  17. Shee Na Whitening Pearl Cream dari Atlie Cosmetic mengandung Merkuri
  18. Aily Cake 2 in 1 Eye Shadow “01″, tidak ada produsennya, mengandung merah K.3
  19. Baolishi Eye Shadow diproduksi dari Baolishi Group Hongkong mengandung Rhodamin B (merah K.10)
  20. Cameo Make Up Kit 3 in 1 Two Way Cake dan Multi Eye Shadow dan Blush dari Tailamei Cosmetic Industrial Company mengandung Rhodamin B
  21. Cressida Eye Shadow, tak ada produsennya, mengandung Rhodamin B
  22. KAI Eye Shadoq dan Blush On mengandung Rhodamin B
  23. Meixue Yizu Eye Shadow diproduksi oleh Meixue Cosmetic Co.Ltd mengandung Merah K.10
  24. Noubeier Blusher diproduksi oleh Taizhou Xhongcun Tianyuan mengandung Merah K 3
  25. Noubeier Blush On mengandung merah K 3 dan Rhodamin B
  26. Noubeier Pro-make up Blusher No.5 diproduksi oleh Taizhou Zhongcun Tianyuan Daily-Use Chemivals Co Ltd mengandung merah K3
  27. Sutsyu Eye Shadow diproduksi oleh Sutsyu Corp Tokyo mengandung Merah K3.
Diyakini masih banyak lagi produk kosmetik yang mengandung bahan berbahaya dan terlarang yang masih beredar luas di masyarakat. Karena itu, sangat dianjurkan untuk berhati-hati dalam membeli produk kosmetik dan jangan mudah terhasut oleh promosi sesat yang tidak jelas.
Selidiki terlebih dahulu bahan yang dikandung oleh produk kosmetik yang akan Anda beli, yakinkan bahwa produk tersebut benar-benar aman dipakai.
Usahakan untuk menggunakan produk kosmetik berbahan baku herbal karena sudah terbukti aman dan khasiatnya tidak kalah bagus dibandingkan dengan produk kosmetik modern lainnya.
Semoga daftar kosmetik berbahaya BPOM 2012 ini bermanfaat untuk kita semua.
Salam cantik!